merapi...
mendadak kau semburkan awan lembut berduri,,
kau menjerit bergejolak penuh misteri,,
kau muntahkan lava hari demi hari,,
abu panasmu pun terus menghujani,,
seolah kau sedang marah dengan kami,,
amarahmu pun masih berkobar bagai api,,
maafkan kami..
mungkin kami kurang peduli selama ini,,
kami berharap derita ini segera berhenti,,
derita yang membuat pilu dihati,,
derita dari luka yang sulit di obati,,
merapi kapan kau kan berhenti?,,
(unfinished)
No comments:
Post a Comment