Sunday 23 June 2019

Adakah Cinta Dibalik Kata "Cie..cie..." ?

Kalian pasti pernah dicie-ciein atau malah jadi pihak yang ngecie-ciein? Please fellas, kalau kalian punya kebiasaan ngecie-ciein temen kalian sendiri mending mulai sekarang dikurang-kurangin deh kalau bisa hentikan. Awalnya mungkin hal ini bisa jadi bahan becanda atau sekedar lucu-lucuan aja, tapi apakah kalian tau dampak dari cie-cie ini kalau sudah menyangkut perasaan. Jika niatnya buat becanda, tapi kalau urusan perasaan gak sebecanda itu my love.





Nah, sekarang apasih yang sebenarnya terjadi atau mungkin terjadi kalau kebiasaan cie-cie ini dibiarkan? Pertama, kita bahas dulu apa penyebab munculnya cie-cie itu? Heteronormatif, heteronormatif ini adalah pandangan masyarakat secara umum bahwa kodrat pasangan adalah laki-laki dan perempuan. Dari sikap heteronormatif inilah, setiap ada adegan dimana seorang laki-laki dan perempuan berinteraksi baik secara sengaja atau tidak disengaja akan melahirkan pihak-pihak yang siap untuk ngecie-ciein. Misalnya yang sering tuh kejadian-kejadian yang biasanya ada di FTV kaya nabrak terus jatuhin buku abis itu ngambil bareng, gitu.

Kalau sudah terlanjur dicie-ciein terus apa lagi yang akan terjadi? Hal yang terjadi ketika perilaku cie-cie itu sudah mulai ramai disuarakan adalah sebagai berikut.

Yang pertama, ketika kamu ada dalam posisi dicie-ciein lalu kamu diam saja atau secara tidak langsung kamu seolah meng-iya-kan tanpa adanya penolakan. Sikap seperti ini sangat berpotensi timbulnya perasaan yang dibawa ke dalam candaan. Kalau udah kaya gini biasanya malah jadi keterusan. Nah, kalau dua-duanya bawa perasan sih gak masalah, syukur-syukur bisa lanjut dari candaan sampai jadi pasangan beneran. 

Tapi, Kalau ternyata yang bawa perasaan hanya ada di salah satu pihak saja lalu apa yang terjadi? Yha gak perlu ditanyain lagi apa yang terjadi kan, udah pasti bakal terjadi cinta bertepuk sebelah tangan. Kalau udah kaya gini, potensi hancurnya hubungan pertemanan akan meningkat lho. Biasanya diawali dengan perasaan canggung, tidak merasa nyaman, berusaha untuk selalu menghindar bahkan bisa jadi timbul perasaan insecure dan takut akan terjadi experience yang sama di kemudian hari. 
 
Yang kedua, kalau misal kamu menolak, refuse atau membantahnya dan menganggap seolah tidak ada apa-apa antara kamu dengan si-doi yang dicie-ciein atau dipasangkan dengan kamu, hal ini kemungkinan bisa menyinggung perasaannya. Penjelasannya seperti ini, kamu dipasangkan dengan seseorang sedangkan kamu sebenarnya tidak ada perasaan apa-apa dengan orang tersebut. 

Tapi, pernahkah terpikir ketika kamu dipasangkan dengan orang lain, lalu kamu menolaknya, itu bisa melukai perasaan orang yang dipasangkan dengan kamu. Karena hal itu bisa membuat si-doi jadi merasa tidak pantas untuk menjadi pasangan atau tidak pantas menjadi orang yang dikasihi padahal pada dasarnya semua orang berhak merasakan cinta dan kasih dari sesamanya, bukan begitu? Yha walaupun orang yang seharusnya mengasihi atau mencintai si-doi itu bukan kamu, tapi jika sudah diposisi seperti ini pasti kamu akan binggung bagaimana harus bersikap sekaligus untuk menjaga perasaan, iya kan?

Nah, itulah sekedar opini dari saya yang umumnya sering saya alami terjadi. Tapi perilaku seperti ini mungkin bisa berbeda dari tiap-tiap orang. Setiap orang mungkin memiliki cara berinterasi dan berkomunikasi yang berbeda-beda, jadi kemungkinan selain opini diatas yang saya sebutkan ada lagi bermacam-macam respon yang diakibatkan dari perilaku "ngecie-ciein"

Ada juga yang biasanya bilang atau nyautin gini

"Udah diamiin'in aja, kan kata-kata adalah doa."

Iya memang benar sih kata-kata adalah doa, tapi malaikat juga tau mana yang serius mana yang bercanda, Bambank.

Terkadang orang hanya melihat dari satu sisi saja. Memang benar kata-kata adalah doa, tapi mereka mungkin lupa kalau setiap amal perbuatan manusia itu tergantung dari niatnya, bukan begitu?
Mungkin itu saja dulu yang bisa saya tulis, mohon maaf kalau ada yang salah dan mohon koreksinya atau mungkin kalian punya pengalaman atau opini yang berbeda. Bagaimana menurut kalian?


No comments: