Sunday, 23 August 2009

seniorku..!!!


Selasa pagi pukul 04.00 am, aku terbangun. Aku bergegas menyiapkan tugas-tugas yang semalam aku kerjakan hingga larut, meski masih banyak yang belum selesai. Namun diluar kamar kostku sudah terdengar suara mufler yang dihasilkan dari mesin berkapasitas 150cc dengan empat katup, bermesin double overhead camshaft. Itu adalah suara motor Lukman teman satu kost dan satu SMA dulu. Ternyata dia sudah mulai memanaskan motornya dan siap untuk berangkat.

Pagi ini adalah ospek hari pertamaku, dasi hitam dan jas almamater telah melekat rapi di tubuhku. Namun tiba-tiba naluriku membawaku pada tempat yang terkadang ku gunakan untuk mencari inspiasi. Tempat itu adalah, toilet. Sedikit pengalaman kecilku tentang toilet. Waktu itu aku masih duduk di bangku SD kelas 5, disuatu pagi ketika aku akan berangkat ke sekolah aku masuk dalam keadaan super bingung. Hari itu akan ada ulangan pelajaran IPA dan saat itu aku belum belajar sama sekali. Aku hanya berdiri bingung sambil memegang buku pelajaran. Aku tidak sadar bahwa ternyata aroma udara pagi itu sudah tercemar dan menghasilkan bau yang sangat menyengat di kamarku, yang disebabkan oleh gas hidrogen sulfida (H2S) . Di dalam toilet aku baru menyadari ternyata buku yang dari tadi aku pengang dalam keadan bingung masih di tanganku. Dengan mata terbelalak, muka yang memerah, serta aroma udara yang sama sekali tidak ku hiraukan, aku membuka buku itu dan membacanya. Aku pelajari setiap baris kalimat dengan double serious. dan ternyata hasil ulangan ku sangat memuaskan berkat ruang belajar yang selalu mengkondisikanku dalam keadaan serious. Setelah kejadian itu aku terkadang menggunakan tempat itu untuk membaca, memikirkan sesuatu, mencari ispirasi dan sebagainya. Dibalik cerita kecilku ini ternyata ada juga orang lain yang mempunyai pengalaman sama denganku. Dia adalah guru Biologi SMPku, beliau juga mengatakan pernah mengalami keadaan sepertiku. Aku juga pernah membaca biografi beberapa seniman terkenal yang mendapat inspirasi dari kamar kecil, bahkan seorang entrepreneur pun.( maaf ngga bisa di critain banyak-banyak, karena waktu aku ngetik cerita ini pun perutku menyuruh untuk mengeluarkan isinya)

Okey sekarang kita lupakan masalah toilet, kembali ke ospekku. Aku berjalan di jalanan pagi yang sangat ramai, terlihat banyak para mahasiswa baru yang mengenakan macam-macam atribut yang diperintahkan oleh senior mereka. Aku pun begitu, walaupun beberapa tugas tidak aku selesaikan dengan baik. Aku berjalan menapakan kakiku diatas trotoar dengan langkah tetap, dalam pelajaran fisika berlaku rumus gerak lurus beraturan (GLB) pada perjalananku menuju kampus dengan persamaan s = v.t dan dengan kecepatan sama dari waktu ke waktu. Dalam kepalaku aku berpikir tentang apa yang akan di katakan kakak senior, karena aku terlambat. Pikiranku melayang ketika melihat para mahasiswa baru yang berlarian teburu-buru karena takut terlambat dan akan mendapat hukuman berat dari para senior yang tak pernah memberikan senyum pada para juniornya selama masa ospek. aku berpikir sia-sia saja berlari menuju kampus karena sekarang atau nanti pun akan tetap sama, TERLAMBAT.

Waktu yang berbanding lurus dengan kecepatan kakiku tak terasa telah mengantarku hingga pintu gerbang kampus dan di depannya terlihat sesosok makhluk berpakaian hitam berdiri tegak tepat manatap lurus ke arahku, ya... Itulah seniorku. Aku berjalan menuju ke arahnya dan keluarlah suara dari sepasang bibir seniorku yang tak bisa tersenyum. Suara itu begitu keras, ini seperti efek Doppler. Semakin kudekati sumber bunyi maka akan semakin keras bunyi yang aku dengar. Sebuah kalimat wajib bagi senior terlontar dari mulut kakak seniorku. Kalimat itu terbawa gelombang yang merambat melalui udara menuju ke arahku, membentur mukaku lalu tertangkap oleh daun telingku masuk dalam rongga telinga sampai saraf otak hingga terdengarlah kata itu.

"cepat dek...!!! jangan lelet jalannya!!! banci kamu ya...!!!
aku menoleh kebelakang, ternyata tidak ada orang lain selain aku. itu berarti kalimat itu memang ditujukan pada ku.

" udah sarapan belum sih kamu...!!!!" kata senior.

"udah kok" jawabku (datar tanpa ekspresi dan masih berjalan dengan persamaan GLB dalam fisika)

"pake co.cardnya, pake semua atributnya, udah telat lelet jalannya...!!!" kata senior sambil melihatku berjalan dengan mata elang yang hendak menerkam mangsanya.

Aku terus berjalan sambil mengenakan atribut ospekku dan di depan masih ada senior yang bertugas mengintrogasi keterlambatan mahasiswa baru.

"baru hari pertama udah telat!!!
tiba-tiba terdengar suara yang lebih keras

"JAWAB...!!!"
ternyata disebelahku juga ada teman satu angkatan yang datang terlambat dan sedang di introgasi sama sepertiku

"jam se..s..setengah e..ee..enam k..kak.." jawabnya terbata-bata dengan tubuh bergertar dan kepala menunduk seperti takut menatap sesosok makhluk di depannya yang mungkin dianggapnya menakutkan sperti hantu.

"udah ngga usah tengak-tengok!!!" suara senior yang mengintrogasiku kembali mengarah pada ku, tapi kali ini suara itu semakin keras dan bercampur cairan yang mengandung enzim ptialin, enzim yang digunakan untuk mencerna makanan secara kimiawi di dalam mulut.

"berangkat jam berapa kamu??!!" bertanya dengan emosi yang dibuat-buat.
“jam enam lebih limabelas menit kak..” jawabku.
“ kamu tau peraturannya??!!” seniorku lagi.
“tau kak..” jawabku.
“jam berapa harus sampai kampus??!!” senior.
“jam enam kak..??!!”aku.
“taukan harus sampai kampus jam enam!! Kamu tuh udah telat setengah jam tau ngga!!!!... “ bentak seniorku.
“kakak ngga tanya aku terlambat knapa??!” potongku, sebelum seniorku memuntahkan kalimat baru yang memojokkanku.
“kenapa??” tanya seniorku, kini dengan nada yang lebih rendah.
“tadi pagi aku sakit perut kak..” jawabku.
“emangnya ngga bisa bangun lebih pagi apa!!??” tanya seniorku.
“aku udah usahain bangun lebih pagi kak..”
“jam berapa kamu bangun??!!”
“Jam empat pagi kak..”
“bangun jam empat aja bangga!!!”
“perasaan tadi aku ngga bilang bangga kok kak..”
“udah…!!! Ngga usah banyak ngomong kamu masuk barisan sana!!!” seniorku (berkata seperti telah kehabisan kalimat tanya untukku).

Aku berjalan menuju barisan para mahasiswa baru yang telat. Dalam telingaku terngiang kalimat-kalimat senior seperti cepet!!, jangan lelet jalannya!!,ngga usah tengak-tengok!!, ngga usah ngobrol dek!!, di lurusin barisannya!!, ngga usah senyum-senyum!! Dan banyak lagi. Kalimat-kalimat itu seperti sudah menjadi intro wajib untuk dilantunkan dengan nada tinggi bagi para mahasiswa baru.

Saat aku masuk barisan para mahasiswa baru yang terlambat, maka bagai lagu dari intro kini masuk reff. Dan senior pun datang lagi untuk melantunkan lagu rock yang berjudul “bentakan ospek”
“hari pertama aja udah telat, apa patas kalian jadi mahasiswa?!!!”senior1.
“kayanya ngga pantes deh kak!!”senior2
“tapi mereka kok bisa diterima di fakultas ini ya??!!!” tanya senior1 kepada senior2
“mungkin cuma kebetulan aja mereka diterima!!” jawab senior2 dengan nada sandiwara seperti aktor amatir yang tidak lolos casting.
“iya nih,, kayaknya kalian disini cuma kebetulan yah, cuma nyasar gitu yah,,, jadi ngga serius ospeknya, terus datangnya telat!!! Hah…!!! Serius ngga sih kalian hah…!!!! Bentak senior1 dengan nada makin keras.
“serius kak…” jawabku dan ternyata memang cuma aku aja yang jawab. Lalu..
“ hey..!!! kamu!!! Keluar kamu dari barisan…!!” perintah senior1 dengan mengarahkan jari telunjuknya ke mukaku. Dan aku pun keluar barisan.
“siapa yang suruh kamu jawab…??!! Hah…!!!” senior1
“ngga ada kak..” aku.
“trus kenapa kamu jawab hah…!!!!”
“naluri kak, siapa juga yang suruh kakak buat nanya sambil bentak-bentak?? Ngga ada juga kan!!!” jawabku sedikit melawan.
“wah..wah..wah.. udah mulai berani kamu yah,,, mau jadi jagoan yah,, biar terkenal gitu,, cari perhatian,, biar diliatin sama maba yang lain gitu yah…!!!”senior2.
“ aku ngga bilang mau jadi jagoan kok, kakak yang bilang gitu kan bukan aku.” Jawabku
“wah… bener-bener nglawan kamu yah!!!” senior2 sambil berjalan mendekatiku.
“udah-udah… ngga usah di besar-besarin” kata senior1 sambil menarik tangan senior2 agar tidak mendekatiku, lalu mereka berbisik dan sepertinya merencanakan sesuatu yang pasti akan sangat tidak menyenangkan.

Thursday, 20 August 2009

hidup dan tujuan










hidup bukan beban,
bukan kesenangan tuk kemewahan,

hanya tempat berteduh tuk sebuah perjalanan,
bukan kesempatan tuk hanya kagumi keindahan,

hanya sesaat tuk jalan yang dibenarkan,
tapi akan berbalik dan tersia-siakan,
bagi pencari kesalahan tuk kesenangan,

tak usah terlalu banyak berangan-angan,
cukup realistik dengan keadaan,

tak usah mengharap pada keinginan,
jika tak seimbang dengan yang dilakukan,

tak usah ragu pada impian,
jika mau berusaha pasti ada jalan,

satukan pikiran tuk tentukan keputusan,
semua ciptaan sudah seimbang sesuai ukuran,

Wednesday, 19 August 2009

birthday

sambut pagi dengan niat dalam hati..
tak terasa hari telah terlewati..
semangat tuk berlari dewasakan diri..
usia kini bertambah lagi..
tak ku sangka telah lama bumi ini ku tempati..
semua atas kuasa Illahi..
entah kapan nafas ini berhenti..
hanya Dia lah yang benar-benar mengerti..
terucap do`a tuk awali hari..
dan semangat tuk brusaha dalam usia yang kan ku jalani..

Tuesday, 18 August 2009

judul sengaja dihilangkan karna alasan trtentu

ktika ku sdang mengalami dera dan siksa,
yg menguras tenaga serta harta,
di jajah dan d aniaya,
hingga lelah dan tak berdaya,
jika bersalah akan d hukum,
harus mengalah dan tanpa ampun..
kini ku bagai karang yang rapuh,,
diterjang ombak bergemuruh,,
meski tampak tangguh,,
tp hatiku mulai runtuh,,
walau slalu berusaha utuh,,
dan slalu berusaha patuh,,

Sunday, 16 August 2009

Cintai hari ini, sebelum berakhir dan berganti..



Mencoba merakit kata menjadi puisi..
Tuk menumbuhkan cinta yang menyenangkan hati..
Mensyukuri nikmat-Nya di hari ini..

Meski ku tau terkadang salah memanfaatkan hari..
Tak sempurna dan tak selalu suci..

Hanya niat dalam hati tuk terus mencari arti..
Berusaha berlari menggantung mimpi..

Aku berharap dapat merubah diri..
Tuk sadar diri dalam introspeksi..
Walau tak tau kpn hari ku di akhiri..
Krn waktu takkan abadi..

Friday, 14 August 2009

bulan


kau terbarkan terang..
kau sinkirkan petang..
walau larut terus menjelang..
kau tetap buatku tenang..
indahmu bersambut bintang..
takkan bosan ku memandang..
takan enyah dan slalu ku kenang..


lamunanku


Pernahkah terbayangkan..
Semua realita mnjdi byangan..
Semua cita2 mnjdi angan_angan..
Semua impian hanya bualan..
Dan hidup mulai trabaikan..

Pernahkah terlintas Ketika udara tak lgi gratis..
Masihkah pantas bergaya seperti artis..
saat kepedulian menipis..

Masih adakah arti sbuah materi..
Saat usiamu harus dibeli..
Berapa detik yang kau minta..
Aku takut kan segera terjadi..
Zaman yang sangat menyayat hati..


palsu

Ketika keyataan membuatku ketakutan..
Ketika pemikiran membuat perpecahan..
Semua keadaan merugikan zaman..
Aku takut hanyut dalam rayuan..
Kesalahan tersembunyi dalam keindahan..
Menjerumuskan mengumbar kepalsuan..
Aku ingin lepas melayang terhempas..
Melawan hujaman deras..
Bebas melawan rasa buas..
Agar aku tegas meski terkuras demi impian yg luas..

Tuesday, 11 August 2009

mati..



Bukan selesai dan berhenti..

Tapi proses yang harus dilewati..
Proses menuju kehdupan yang abadi..
Takan berarti semua ini..
Takan berarti segala materi..
Hanya ibadah stulus hati..
Yang kan terbawa di akhirat nanti..
Yang kan terhitung di hadapan Sang Illahi..

Akankah hanya menunggu hari..
Akankah diam saja dalam bumi..
Sedangkan maut datang tanpa negosiasi..

Perbaiki diri untuk lebih baik lagi..

Mungkin akan lebih berarti..

Saturday, 1 August 2009

DIAMku

TERMANGU SEONGGOK TUBUHKU..
TERDIAM DI RUANG DALAM RAGU..
BERSANDAR MALU TERSUDUT TERPAKU..
MENAHAN DINGINNYA AMARAH DALAM DRAJAT SUHU..
MENGHUJAM KAKU DALAM BEKU..
KU COBA KUATKAN DIRIKU,,,
KU MASUKAN TANGAN DALAM SAKU..
KU LAMBUNGKAN KHAYAL MASA LALU..
TAKKAN LUPA DALAM CATATAN BUKU..
KU HANYA MAKHLUK KECIL BAGAI KUTU..
KU SELALU TAK BERDAYA DI HADAPAN_Mu..
TERSELIP SEDIKIT RINDU TUK BERTEMU..
KETIKA HIDUP INI BAGAI BAYANG SEMU..
DAN TAK ADA YANG TAHU KAPAN SEMUANYA BERLALU..
BERLALU MELEWATI BATAS WAKTU...

Mahluk Manis..

Hidup ini makin miris..
Jutaan hati teriris..
Jutaan mata menangis..

Banyak kejadian yg begitu tragis..
Bertaburan kelakuan sadis..

Makin banyak trlahir iblis..
Dan tak akan mati sampai jaman habis..

Menurunkan kualitas manusia yg semakin mnipis..
Mrasa hebat bagai artis..

Hamparan derita pun terlukis..
Mengancam hidup bagai teroris..
Cerita duka pun tertulis..

Apalah arti kta puitis..
Bukan sperti itu, bukan materialis..
Bukan sperti itu hidup, bukan dengan praktis..

Kau tau apa arti hidup itu.
Ku takut kehilanganmu mahluk manis..
Ku takut hidup ini mmbwtmu trkikis..

25 April 2009 jam 22:34

hawa q...

hawa q...


hadirmu merasuki bawah sadar qu..
pesonamu memacu reaksi kimia tubuh qu..
menimbulkan rasa yang mengganggu..

ingin rasanya qu memilikimu..
hdup bersama mengarungi waktu..
bersatu tanpa ragu..

hawa..
aku mencintaimu..
tak perlu kau tolak atw kau terima ungkapanku..
cukuplah bagiku isi hatimu dalam cermin wajahmu..
karena kata-kata tak berarti bagiku..

aku hanya ingin kau jaga dirimu..
sampai tiba waktuku..
mampu menjaga dirimu..
andaiku tak mampu..
aku tetap berharap kau jaga dirimu..
sampai tiba adam dalam takdirmu..

hawa aku mencintaimu sepenuhnya karena-Nya..

10 April 2009 jam 13:48